Dinas Kesehatan Pemkot Depok Gandeng BNNK Gelar Seminar Hari Anti Narkotika Internasional

Kabid P2P Dinas Kesehatan dr.Umi Zakiati saat menyampaikan sambutannya pada seminar hari Anti Narkotika Internasional,Rabu(06/07/22)digedung Baleka II Pemkot Depok.

Depok | Dinas Kesehatan Pemkot Depok gelar seminar Hari Anti Narkotika Internasional,Rabu (6/7/22) di Gedung Baleka II, Pemkot Depok.

Dalam sambutannya,Kadis Kesehatan yang diwakili Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr.Umi Zakiati mengatakan,”Seminar Hari Anti Narkotika Internasional bertema kerja cepat,kerja hebat.Berantas perang melawan narkoba di Indonesia.

“Kita ketahui PBB sejak tahun 1987 telah menetapkan dan memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI ) sedunia, hal ini merupakan bentuk keprihatinan dunia bahwa penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika berdampak buruk terhadap kesehatan ,perkembangan ekonomi ,serta keamanan dan kedamaian dunia,”tuturnya.

“Narkoba masih sosok yang menakutkan dikalangan generasi muda Indonesia,terbukti masih banyak terbongkarnya penyelundupan narkoba yang diberantas oleh aparat pemerintah.Mencermati perkembangan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba akhir ini,sudah sangat mengkuatirkan dan mendesak.Para remaja salah satu kelompok yang rentan sebagai pengguna narkoba,karena keinginan tahu,enerjik dan mudah dipengaruhi oleh para pengedar.

“Masyarakat harus ikut berperan dari mulai dari lingkungan keluarga, pendidikan,peme pemerintah dan swasta harus bergerak melawan peredaran gelap narkoba demi menyelamatkan generasi bangsa dari ancaman narkoba,”jelasnya.

Dalam paparan Bidang Penyuluhan BNNK Depok Anna Maria memaparkan,data penghuni rutan kelas 1 Depok , Desember 2021 , sebanyak 869 jiwa kasus narkoba dari 1305 jumlah warga binaan.

“Data warga Depok yang sukarela ikut program rehabilitasi tahun 2021 sebanyak 38 orang ,tahun 2020 sejumlah 47 orang,”paparnya.

Narasumber dari RSKO Jakarta dr Budi Rahardjo juga menyampaikan paparannya,bahwa rehabilitasi sangat penting bagi yang terdampak narkoba,tujuan jangka panjangnya, yaitu kepribadian menjadi lebih kuat dan perubahan gaya hidup.
“Sedangkan jangka pendeknya , mengurangi pemakaian, meningkatkan kemampuan untuk menjalankan fungsinya,serta meminimalkan komplikasi medis,psikis dan sosial,”tuturnya.

Usai acara ,saat ditemui media seorang peserta Ketua Lembaga Anti Narkotika Ryan Ishak mengatakan,”terima kasih kepada Pemerintah Kota Depok Dinkes yang menyelenggarakan seminar Hari Anti Narkotika Internasional,semoga sukses selalu.Terkait dampak dari batalnya deklarasi hari HANI kemarin,LAN masih terasa dan kecewa berat terhadap pihak-pihak tersebut,”ungkapnya.

Semoga seminar hari HANI ini, terus berkesinambungan dan terima kasih kepada Ketua Panitia dr.Dara yang menjalin komunikasi, informasi untuk Lembaga Anti Narkotika sebagai partner penyuluhan kedepannya dalam melakukan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan peredaran gelap di Kota Depok,”tutupnya.

Seminar HANI,dihadiri dr.Budi Rahardjo narasumber dari RSKO Jakarta, Narasumber dari BNNK Depok Anna Maria Susanti.S.Sos ,Para Lurah tim penggerak PKK tingkat kecamatan dan kelurahan yang mewakili, Ketua KPA Kota Depok yang mewakili, Kepala DP3 yang mewakili, Pengurus Lembaga Anti Narkotika Kota Depok ,Para Ketua Komunitas Koalisi Depok bersatu, Yayasan yang terlibat dalam penanganan Napza ,serta Penanggung jawab program kesehatan Napza Se Kota Depok ,Karangtaruna dan Undangan.

Red/yadi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *