Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Nuroji : HUT Kota Depok Perhatikan Tata Ruang Yang Kurang di Sinergikan

Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Ir.Nuroji saat ditemui media di gedung DPRD Depok, pada sidang Paripurna DPRD dalam rangka HUT Kota Depok ke -25 , Jumat (26/4/24).

Depok – Kejarnews.com

Ir. H. Nuroji anggota DPR RI Fraksi Gerindra tiga periode, bahkan terpilih kembali di Pileg 2024 menghadiri undangan acara Rapat Paripurna DPRD Kota Depok dalam rangka Perayaan HUT Kota Depok ke-25, Jumat (26/4/24).

Nuroji mengatakan Kota Depok di usia ke-25 bisa dikatakan usia yang sudah cukup dewasa dan matang diharapkan haruslah juga bijak.

Pada kesempatan itu, Nuroji membeberkan beberapa hal yang menjadi koreksinya untuk kota Depok, seperti infrastruktur masih kurang, terutama jalan, dan tata ruang yang kebanyakan rumah, penduduk, banjir dan kemacetan.

Dikatakannya, “Jalanan yang kurang, Ini harus diupayakan minta bantuan ke pusat untuk pelebaran jalan, ini yang mungkin belum dilakukan oleh Walikota, bantuan pusat kalau tidak mampu membiayai pembebasan lahan, sementara jika kita ke Tangsel bisa kita lihat sekarang sudah dua jalur, itu harus dilakukan, seperti di Jalan nasional jalan raya Sawangan, kalau itu diselesaikan, maka keluhan masyarakat Depok sebagian berkurang,”ungkap Nuroji.

“Selain macet juga banjir, akibat tata ruang yang kurang disinergikan dengan pengembang, dan gampangnya ijin pengembang, saya bingung juga, ada tanah langsung dibangun, seperti kemaren ada aspirasi satu komplek yang sudah lama kebagian air dari satu komplek yang baru dibangun, jadi tidak ada sinergi pembangunan perumahan, akhirnya saya beri pompa, karena saya tidak bisa selesaikan.

“Masih banyak persoalan sosial yang harus dibenahi,di usia ke-25 tahun kota Depok, sudah sepatutnya Pimpinannya lebih bijak lagi, terutama fokus bidang infrastruktur,kalau tidak ada anggaran, minta ke pusat.

Pemerintah Kota Depok harus rajin membahas anggaran ke pusat untuk minta tambahan, jadi yang sifatnya nasional harus diminta kesana,”harapnya.

“Terkait pansus tiga yang sudah membahas tentang Perda kebudayaan yang belum ditandatangani oleh Walikota, dijelaskannya bahwa yang dibahas adalah turunan dari UU Pemajuan kebudayaan No.5 Tahun 2017, masukannya dari Dewan Kesenian, sekarang semua kab/ kota wajib membuat aturan turunan, termasuk kota Depok, namanya Perda Kemajuan Kebudayaan isinya bagaimana melakukan proses pemajuan kebudayaan di Depok, seperti melestarikan, membina, mempromosikan, mengapresiasi dan memang membutuhkan anggaran yang harus disiapkan,”tuturnya.

” Unsur-unsur kebudayaan itu ada 12 yang harus diangkat termasuk bahasa, tanpa Perda maka hanya bisa berjalan masing-masing, kalau ada Perda lebih kuat lagi sehingga kebudayaan kita semakin maju lalu dimanfaatkan untuk promosi wisata, misal setiap Setu dibangun destinasi ditampilkan aset budaya kita seperti kesenian, makanan( dodol, pecak) sambil ada lomba perahu naga itu bisa diintegrasikan menjadi PAD, itu salah satu kaitan Pariwisata dengan budaya, itu sebabnya Perdanya harus disahkan,”jelasnya.

Disinggung soal Pilkada Kota Depok Nuroji mengatakan bahwa pihaknya siap menerima dari luar dengan syarat dikaderisasi dulu, diakuinya bahwa pihaknya sudah mengantongi dua nama, diantaranya Supian Suri (SS) dan Yeti Wulandari,”jelasnya.

Ditanya kostum yang dikenakan Nuroji, dirinya mengatakan,”Ini bukan jas ya..,dulunya namanya outer, dipakai formal nyaman, santai oke. Awalnya saya buat sendiri, saya design , modelnya budaya banget, sekarang sudah banyak yang jual kostumnya,”tutupnya.

(ish)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *