Workshop screening Perkembangan ABK, Kolaborasi pengabdian masyarakat UMJ dan Pemkot Depok Hadirkan Trainer Hospital Penawar Malaysia

Universitas Muhammadiyah Jakarta dan Pemkot Depok berkolaborasi kegiatan screening anak, Sabtu (16/9/2023)

Depok-kejarnews.com | Workshop screening perkembangan anak berkebutuhan khusus yang merupakan program pengabdian masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) bersama Pemerintah kota Depok menghadirkan Ruwinah Abdul Karim Head of Clinic Hospital penawar Johor Malaysia untuk melakukan screening kepada anak, memberikan pelatihan kepada para orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus dan para komunitas pemerhati masalah disabilitas atau Anak Berkebutuhan Khusus ( ABK), di ruang Teratai lt.1 Balai Kota Depok, Minggu ( 17/9/23).

Program ini merupakan rangkaian kegiatan kerjasama antara pengabdian masyarakat UMJ dan pemerintah kota Depok yang di mana project ini merupakan Project pengabdian masyarakat UMJ terkait dengan deteksi dini anak berkebutuhan khusus dalam hal ini konsen ke asesmen diagnosa autis.

” Jadi kami di Pemerintah Kota Depok sangat menyambut hal ini yang mana terlebih dahulu sudah dikomunikasikan ke kita Dinas Kesehatan dan hal ini juga sudah diketahui oleh Bapak Sekda Supian Suri selaku ketua Kelompok kerja operasional pembinaan ( Pokjanal) Posyandu Kota Depok, pintunya melalui Pokjanal posyandu,” ucap Kadis Kesehatan Kota Depok dr. Mary Liziawati, usai memberikan kata sambutan dalam giat tersebut.

Dikatakannya bahwa pihaknya memiliki rencana ingin membentuk Posyandu inklusi atau posyandu disabilitas jadi Posyandu itu bukan hanya balita yang sehat secara fisik saja tetapi balita yang juga punya kebutuhan khusus menjadi perhatian Pemerintah Kota Depok.

” Kegiatan hari ini merupakan lanjutan rangkaian kegiatan sebelumnya yang di mana yang pertama kali kita mengundang berbagai komunitas pemerhati masalah disabilitas atau ABK dan berlanjut kegiatan skrining ke sekolah-sekolah dan workshop kepada para orang tua, serta saat ini penyampaian hasil screening,” terangnya.

Diakuinya bahwa memang belum menerima dan masih menunggu pendataan terupdate terkait jumlah anak berkebutuhan khusus di kota Depok, untuk sementara data yang masuk sekitar 200-300 an anak dengan berbagai usia dan asesmen, dan diharapkan dengan adanya kegiatan ini nantinya akan didapat data terupdate.

” Intinya jika kita sudah dapat datanya nanti kita akan petakan gimana sih atau Kecamatan mana yang jumlah anak berkebutuhan khususnya yang paling tinggi maka kita bisa intervensi dengan pembentukan Posyandu disabilitas atau posyandu inklusi,dan saat ini UMJ mendatangkan trainer dari Hospital penawar Johor Malaysia yang di mana mereka punya autis center jadi kita perlu belajar ataupun mendalami Bagaimana sih bentuk autis center itu seperti apa?kegiatannya apa?

“Jika memungkinkan hal itu kita bisa mengadop, apa saja yang harus disiapkan, Jadi kemungkinan bisa nggak kita Adop kita bentuk di sini inilah yang bisa kita dalami atau pelajari dengan adanya kerjasama ini kita dengan UMJ yang dalam hal ini UMJ bekerjasama dengan Hospital Penawar,” tutup Mary.

(rh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *