Depok – kejarnews.com | Dinas Pendidikan Kota Depok telah membuka sekolah khusus untuk para atlet tingkat Sekolah Menengah Pertama ( SMP) yang bertujuan memfasilitasi anak-anak yang memiliki bakat dan berprestasi dalam bidang olah raga.
Sekolah khusus ini menggunakan gedung lama SDN Depok Baru 5 yang telah dimerger berlokasi di Jl. Gelatik Raya, Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas berdekatan dengan Stadion Merpati.
Kepala Sekolah SMPN 30 Depok, Dra. Atiyatul Farida M.Pdi mengungkapkan bahwa dalam Penerimaan Peserta Didik Baru untuk tahun ajaran yang baru dimulai ini dibuka sampai dua kali dikarenakan kurangnya sosialisasi tentang sekolah khusus ini kepada masyarakat terutama pada Sekolah-sekolah Dasar di Depok.
” Dalam Juknis Penerimaan peserta didik baru, hanya khusus bagi siswa yang memiliki sertifikat atau piagam prestasi bidang olah raga, ini non zonasi asal punya prestasi olah raga dan saat ini, ada 124 siswa dengan 4 rombel/ kelas yang diterima ,dimana semua siswa ini atlet dari 10 cabang olah raga diantaranya, sepak bola, futsal, voli, basket, bulu tangkis, tenis meja, taekwondo, karate, silat dan renang, ” tutur Atiyatul, Selasa ( 31/8/2021).
Sekolah ini, lanjutnya sangat memaklumi siswa/i atlet yang ijin tidak mengikuti pelajaran, yang saat ini masih daring untuk perihal latihan ataupun mengikuti kejuaraan. Untuk teknis porsi pembelajaran tidak sama dengan sekolah lain, jam belajar dipersempit lebih mengutamakan olahraga ataupun berlatihnya. ” Yang penting jangan sampai mengesampingkan akademisinya,” ujarnya.
Ditambahkannya, pihak sekolah akan meminta kepada KONI terkait sarana dan prasarana serta Pelatih. Perlengkapan dan peralatan sudah diajukan tinggal menunggu dan juga sudah dicanangkan untuk tahun 2022/2023 akan dibangun gedung sekolah 4 lantai dimana 2 lantai untuk tingkat SMP dan 2 lantai lagi untuk tingkat SMA yang akan diajukan ke provinsi.
Di tempat yang berbeda, Ketua KONI Herry Suprianto mengatakan bahwa KONI sangat amat mendukung dengan adanya Sekolah khusus Atlet SMPN 30 ini karena banyak atlet-atlet junior karena ketidaktersediaan sekolah yang bisa mendukung hingga akhirnya bersekolah ke Jakarta dan Bogor. ” Cuma kita tidak diajak dari awal tapi secara teknis, mereka berharap pada kita untuk menyediakan pelatih, kita siap, karena itu merupakan aset untuk meraih prestasi,” jelasnya.
Red/rh
