Jakarta. | Internasionalisasi pendidikan melalui program dual degree (gelar ganda), memungkinkan mahasiswa meraih dua gelar akademis dalam satu periode studi. Penelitian dari European University Association (EUA) menunjukkan bahwa peserta program ini mengalami peningkatan 30% dalam pengetahuan lintas budaya dan keterampilan kompetitif. Juga mendukung pasca kelulusan, karena 88% perusahaan multinasional lebih menghargai lulusan berpengalaman internasional saat melamar pekerjaan, demikian disampaikan oleh Humas Universitas Pertamina Alyza, kepada media,Selasa (24/9/24).
Sayangnya, mahasiswa yang mengikuti program gelar ganda tergolong rendah. Menurut temuan Institute of International Education (IIE, 2023), hanya 5% mahasiswa internasional yang mendaftar dalam program ini. Keengganan ini disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari minimnya informasi, persiapan diri yang kurang memadai, hingga tantangan dukungan perguruan tinggi dan kondisi finansial yang dihadapi.
Hal tersebut ditampik Abraham Marvel Triels Agi Panggoa, mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Pertamina (UPER) yang mengambil gelar ganda di Minnesota State University (MSU), Amerika Serikat.
Marvel mengungkapkan bahwa pendidikan internasional merupakan langkah strategis untuk memperkaya pengetahuan dan pengalaman dalam menyiapkan karir. “Sejak bangku SMP, impian saya adalah berkuliah di luar negeri. Pengalaman ini akan membuka pintu bagi wawasan baru yang akan menambah nilai diri saya,” tuturnya dengan penuh semangat.
Marvel membagikan tips dalam mempersiapkan studi internasional:
*Aktif Mencari Informasi*
Sejak awal persiapan pendaftaran kuliah, Marvel menyarankan agar mahasiswa tekun menggali informasi mendalam mengenai sistem pembelajaran dan program yang ditawarkan universitas. Hal ini menjadi pondasi penting dalam merancang rencana studi.
“Setelah menyelesaikan SMA, saya melakukan riset komprehensif tentang universitas yang akan saya pilih, mulai dari penelusuran daring hingga mengunjungi kampus secara langsung. Di saat itu, saya menyusun catatan yang rapi, memudahkan saya untuk membandingkan berbagai universitas dengan cermat
Pilihan saya jatuh pada Universitas Pertamina, dan lanjut ke MSU,” jelas Marvel.
*Mempersiapkan Keterampilan Bahasa*
Data dari Institute of International Education (IIE) 2023 menunjukkan bahwa 47% mahasiswa merasa kesepian dan kesulitan menjalin pertemanan karena perbedaan budaya dan bahasa saat menjalani pendidikan internasional. Sehingga menurut Marvel melatih kemampuan berbahasa Inggris sejak dini dapat membantu dalam proses adaptasi saat menjalani pendidikan diluar negeri.
“Melalui kursus, hingga membiasakan membaca buku dan menonton film menggunakan bahasa Inggris membantu saya dalam melatih keterampilan bahasa Inggris. Pada akhirnya saya merasa kebiasaan tersebut memberikan dampak terhadap peningkatan kemampuan berbahasa Inggris dan menjadi bekal saya untuk belajar ke Amerika saat ini,” tambah Marvel.
Memanfaatkan Sumber Daya Perguruan Tinggi*
Perguruan tinggi yang menawarkan program internasional dengan proaktif mendampingi mahasiswa dalam persiapan keberangkatan studi mereka. Bagi Marvel, ini merupakan peluang berharga untuk mendapatkan bimbingan dalam persiapan pendidikan di luar negeri.
“Setelah mengetahui bahwa UPER menyediakan berbagai program internasional, seperti short course, student exchange, dan dual degree, saya memaksimalkan pelatihan akademis, termasuk pelatihan TOEFL dan kegiatan pre-departure. Kegiatan ini meliputi persiapan studi dan tips mengelola keuangan, yang saya terima sebulan sebelum keberangkatan. Di samping itu, UPER juga memberikan dukungan dalam proses administratif,” ungkap Marvel.
Mempersiapkan Rencana Studi*
Bagi Marvel, pendidikan di luar negeri dengan pendekatan yang lebih mandiri, kolaboratif, dan kritis menawarkan tantangan unik, berbeda dibandingkan dengan sistem pendidikan Indonesia. Sehingga menurut Marvel, kesiapan dalam merencanakan studi perlu di timbangkan secara matang.
“MSU khususnya, menyajikan program pembelajaran nyata yang mendorong mahasiswa untuk terlibat langsung di lapangan. Melalui mata kuliah Service Learning, yang mengharuskan mahasiswa bekerja langsung di lapangan. MSU memberi saya kebebasan untuk menyusun strategi belajar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Untuk menghadapinya, saya banyak berkonsultasi dengan dosen serta rekan-rekan. Dalam hal ini ini, saya merancang rencana studi yang berjangka untuk memudahkan mencapai tujuan saya,” jelas Marvel.
Keberangkatan Marvel sebagai mahasiswa dual degree di UPER didukung sepenuhnya oleh Rektor Universitas Pertamina, Prof. Dr. Ir. Wawan Gunawan A. Kadir MS. Ia menegaskan bahwa program dual degree dibentuk sebagai jembatan bagi mahasiswa untuk meraih pengalaman belajar di kancah global.
“Untuk menyiapkan calon pemimpin masa depan, internasionalisasi pendidikan menciptakan lingkungan belajar yang kaya akan pengetahuan dan keterampilan. Sejak 2022, Minnesota State University telah menjalin kerja sama dengan UPER, yang memberikan dukungan menyeluruh melalui International Office, memastikan mahasiswa siap secara akademis dan emosional untuk belajar dan meraih prestasi. Selain itu, kerja sama tersebut juga memfasilitasi mahasiswa untuk mendapatkan kesempatan magang di perusahaan Amerika,” pungkas Prof. Wawan.
Sebagai informasi, saat ini kampus besutan PT Pertamina (Persero) tengah membuka peluang untuk berkuliah di UPER. Bagi calon mahasiswa yang tertarik, dapat mengakses informasi selengkapnya melalui https://pmb.universitaspertamina.ac.id/
(ish)