Depok. | SMKN 3 berkomitmen meningkatkan kualitas siswanya dalam pembangunan siap berkarya setelah lulus. Saat ini siswa kelas 11 dan 10 Jurusan Teknik Konstruksi dan Perumahan (TKP) melaksanakan ujian praktek dengan membangun jalan setapak dengan panjang kisaran 18 meter, lebar 1,8 meter dan ketebalan 10 cm di area sekolah.
Ujian praktek ini dilakukan di bawah bimbingan guru dan mahasiswa magang dari UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA (UNJ) dalam menilai hasil progress pekerjaan siswa, lalu pihak guru SMKN 3.
Kepala Sekolah SMKN 3 Depok,Drs. Samsuri MM , berharap kegiatan ini dapat membantu siswa menguasai empat elemen penting dalam kurikulum, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan estimasi biaya, sehingga mereka siap menghadapi tantangan di dunia kerja.
Ditemui di lapangan Pelaksana pekerjaan Desti Mayanti.ST mengatakan,” jalan setapak ini dibuat oleh siswa kelas 10 dan 11 yang terdiri dari 4 rombongan belajar.Pekerjaan jalan setapak ini kami lakukan , dikarenakan kebutuhan yang nanti lanjutannya, akan kita buatkan taman, ruang leterasi terbuka,”ungkapnya,Selasa (17/9/24).
Kegiatan ini juga merupakan implementasi dari Kurikulum Merdeka, di mana setiap pekerjaan harus mencakup empat elemen penting.
Desti juga menambahkan bahwa siswa yang lulus dari jurusan ini akan dibekali sertifikasi keahlian dari LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) dan Dinas PUPR, yang memungkinkan mereka siap bekerja sebagai pelaksana lapangan di level 2. “Bahkan kemarin, PT. Adhimix Precast Indonesia telah merekrut sembilan lulusan dari SMKN 3 Depok,” ujarnya.
Selain itu, banyak lulusan SMKN 3 Depok yang berhasil melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri (PTN), seperti Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Beberapa bahkan sudah bekerja di luar negeri, termasuk Jepang dan Jerman.
Guru pamong yang juga sebagai pelaksana Beno ST menyatakan,”kami berharap, para siswa nantinya bisa membangun Indonesia dengan memiliki integritas, artinya pekerjaan yang mereka lakukan tidak ada mencuri spek, namun memenuhi kualitas, kalaupun tidak bisa membangun tanpa korupsi, setidaknya mereka bisa menjadi pendobrak anti-korupsi dan kita sampaikan kepada anak -anak bahwa pembangunan di Indonesia dari kita untuk kita,”harapnya.
Terkait pekerjaan setapak jalan ini Beno menjelaskan, “untuk mengejar target yang volumenya banyak, kami pakai alat site mix concrete ( beton yang diaduk dilapangan) , untuk mempersingkat waktu, kami mengambil wermes yang kita potong sebagai tulangan tapak jalan menyesuaikan panjang dan lebar tapak jalan,”jelasnya.
Ditambahkannya, SMKN 3 Depok, khususnya jurusan TKP, memiliki slogan yaitu TOP, yang berarti,”Tetap semangat dalam kebaikan optimis meraih impian dan pererat silaturahmi,”tutupnya.
Di tengah keberhasilan ini, SMKN 3 Depok saat ini masih membutuhkan peralatan las listrik untuk menunjang kegiatan pembelajaran dan meningkatkan keterampilan siswa, terutama bagi mereka yang nantinya ingin berwirausaha.
(ish/rh)