Depok,kejarnews.com. | Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati setiap tanggal 5 Juni menjadi momen penting untuk meningkatkan kesadaran dan aksi masyarakat terhadap perlindungan lingkungan. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memanfaatkan hari ini sebagai alat penting untuk menggerakkan tindakan politik global dan meningkatkan kesadaran tentang lingkungan.
Di Indonesia, Hari Lingkungan Hidup Sedunia menjadi kesempatan bagi setiap individu untuk berpartisipasi dalam menyuarakan proteksi Bumi, pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan, dan gaya hidup yang ramah lingkungan. Menyadari urgensi ini, Direktur Utama PT Tirta Asasta Depok (Perseroda), M. Olik Abdul Holik AK. M.Si, menegaskan pentingnya inovasi dalam pengolahan air sebagai solusi krisis air bersih yang dihadapi akibat perubahan iklim.
“Krisis air bersih terjadi salah satunya karena laju pertambahan dan perpindahan penduduk ke perkotaan yang tinggi. Penggunaan lahan yang tidak memperhatikan konservasi tanah dan air serta eksploitasi air tanah yang berlebihan oleh gedung-gedung perkantoran, rumah sakit, pusat perbelanjaan, dan apartemen,” ungkap Olik dalam keterangan yang diterima Jum’at 28 Juni 2024
Ia menambahkan bahwa pola pemenuhan kebutuhan air yang mengandalkan air tanah harus dialihkan kepada air perpipaan. Inovasi dalam pengolahan air sungai dan air permukaan lainnya sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan air. Dalam hal ini, kesadaran masyarakat dalam menjaga sumber air baku, seperti Sungai Ciliwung, menjadi kunci utama.
Sungai Ciliwung, yang membentang dari hulu di Bogor hingga hilir di pantai utara Jakarta dengan panjang 120 kilometer, merupakan salah satu sumber air penting. Namun, penelitian LIPI menunjukkan bahwa dari 187 jenis ikan yang ada, kini hanya sekitar 20 jenis yang tersisa akibat pencemaran yang terus meningkat. Limbah rumah tangga, industri, ternak, dan pertanian yang mencemari sungai ini mencapai 54,4 ton BOD per hari, jauh melampaui kapasitas sungai yang hanya mampu menampung 9,29 ton BOD per hari.
Setiap 11 November diperingati sebagai Hari Ciliwung sejak tahun 2012, berdasarkan penemuan dua ekor bulus atau sejenis kura-kura pada 11 November 2011. Peringatan ini menegaskan pentingnya menjaga habitat dan kehidupan hewan endemik Ciliwung.
“Saya rasa tidak perlu tunggu 11 November atau 5 Juni untuk menunjukkan kepedulian merawat Ciliwung dan lingkungan. Mari sama-sama kita kawal lingkungan kita dan manfaatkan inovasi yang ada agar generasi yang akan datang tidak perlu merasakan krisis air,” jelas Olik.
Untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap air bersih, PT Tirta Asasta Depok memberikan promo Biaya Pemasangan Gratis bagi warga Kota Depok yang ingin berlangganan layanan air bersih. Pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui www.tirtaasastadepok.co.id atau langsung di kantor pelayanan terdekat dengan membawa fotokopi KTP, KK, SPT PBB terbaru, dan materai 10000.
“Harapannya semoga masyarakat bisa memanfaatkan promo ini sebagai salah satu upaya kita. Mari usahakan untuk wariskan mata air bukan air mata untuk anak cucu kita,” harap Olik.
Dengan langkah konkret dan inovasi yang dilakukan oleh PT Tirta Asasta Depok, diharapkan krisis air bersih dapat teratasi dan lingkungan yang lebih baik dapat diwariskan kepada generasi mendatang.
(ish)