DPRD Depok Samuel Situmorang Narasumber Pada Diskusi DPC PIKI “Car Free Day”

Ketua PIKI Mangaranap Sinaga beserta Anggota DPRD Depok Samuel Situmorang dalam menyampaikan materi pada diskusi dampak Car Free Day di Margonda.

KEJARNEWS.COM , Depok. | Pengurus Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia Kota Depok menggagas diskusi dampak dilaksanakan car free day.Acara dilakukan bersama PGI-S , PGLII dan STT Skriptura.Acara fokus membahas dampak Car Free Day (CFD) dan Ibadah Minggu Gereja dan dampak pengalihan lalulintas padat pada jalan sempit yang berdampak pada keributan kecil.

Kegiatan diskusi dilaksanakan di GPIB Shalom, Jalan Kembang Lio, Kecamatan Beji, Sabtu (14/6/25).

Kegelisahan warga gereja bila tiba hari Minggu akses keluar masuk menuju rumah peribadatan menjadi bertambah lama dan tak nyaman atas kegiatan CFD yang berlangsung setiap hari Minggu di jalan utama Margonda Raya dan jalan Arif Rahman Hakim.

“Jangan lakukan CFD setiap Minggu. Kedua, persiapkan jalan alternatif CFD untuk mengantisipasi masyarakat yang terdampak menuju rumah peribadatan,”ungkap anggota DPRD Kota Depok, Fraksi Golkar Komisi A Samuel Situmorang dalam paparannya.

Samuel apresiasi kepada Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia Depok (PIKi) yang meng-inisiasi kegiatan diskusi ini ,”Saya berharap pemerintah perhatian , mendengar suara hati warga jemaat gereja atas apa yang sedang terjadi, terkait keluhan warga akses keluar masuk ke rumah peribadatan,”tuturnya.

GPIB syalom sebagai tuan rumah, sangat terdampak akibat pengalihan arus lalulintas.”Memang banyak aduan masyarakat atas pengalihan akses efek dari pengalihan arus lalulintas terkait kegiatan CFD, baik masuk maupun keluar dari Margonda Raya,”ujarnya.

Dipaparkan ,” ada di berapa kota seperti di Jakarta Barat menjalankan Car free day, mereka melakukan nya dua minggu sekali , mereka melakukannya Minggu ke dua dan Minggu ke- empat, ini mungkinl bisa menjadi contoh bagi Kota Depok,”harapnya.

Ditambahkannya’ Bogor dan Solo , sebelum Carfreday diterapkan, pemerintah mengajak diskusi kepada masyarakat, dan kedua belah pihak sepakat bisa dilakukan car free day sekali dalam sebulan,”ujarnya.

“Untuk kota solo Car free day disana pemerintah memberikan akses -akses khusus untuk warga sekitar baik langsung maupun tidak, itu contoh, dan mungkin bisa diterapkan kepada delapan gereja yang terdampak keluar masuk ibadah di Depok,”tuturnya.

Kegiatan CFD harus benar benar bermanfaat bagi kesehatan, namun Hak warga sekitar juga harus diperhatikan, pemerintah jangan sampai tertutup ,saya percaya pemerintah sudah perhatian akan hal ini.

“Lalu, buatkan akses jalur khusus untuk jemaat yang akan beribadah, penting untuk ditindaklanjuti,” jelas Samuel.

Ketua PIKI Mangaranap Sinaga.SE.MH saat ditemui media mengatakan,”Delapan Gereja di Kecamatan Beji terdampak langsung atas pemberlakuan penutupan jalan dan lebih dari 23 Gereja terdampak tidak langsung, karena penutupan jalan tersebut,” ungkap Mangaranap.

FGD ini berawal dari kerisauan Pimpinan Gereja atas pelaksanaan CFD, dimana Jalan Margonda dan ARH merupakan pintu masuk ke Gereja di kawasan Beji dan Pancoran Mas.

PIKI telah melakukan kajian dan survey. Depok hendaknya belajar dari Kota Bogor dan Kota Solo.Dari paparan Kabid Perhubungan tadi mengatakan, car free day di Kota Depok masih uji coba, namun pertanyaannya,Uji coba ini sampai kapan ? Harus ada kejelasannya,”tutur Ranap.

“Kami menilai uji coba CFD tidak dilakukan mapping terlebih dahulu sehingga ada solusi yang tepat. Car Free Day yang menutup ruas jalan mulai Balai Kota Depok- Margonda ujung Juanda, Jalan Arif Rahman Hakim sangat berdampak pada gereja-gereja sekitar jalan Margonda Raya (Gereja di Depok Mall dan Jalan Kedondong), Arif Rahman Hakim ( Gereja GBKP dan GPIB Shalom), Beji dan Depok Utara,”jelasnya.

“Jam ibadah yang seharusnya sedianya dilaksanakan pagi hari pukul 7 dan 9 pagi berubah menjadi lebih siang karena terhalang oleh ruas jalan yang semuanya tertutup di sepanjang Margonda dan Arif Rahman Hakim,” tandasnya.

Usulan Samuel disambut semangat dari Mangaranap M. Sinaga untuk segera mengirim surat dan mengharapkan bisa berdiskusi dengan DPRD dan Pemerintahan Kota Depok Bapak Walikota agar mendapatkan solusi dalam hal beribadah namun kegiatan Car Free Day tetap diadakan.

(Ishak)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *