KEJARNEWS.COM, Depok. | Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rachmansyah, melakukan kunjungan kerja ke industri pengolahan sampah organik berbasis budidaya maggot di Jatijajar Depok,Senin (25/2/25).
Kunjungan industri pengolahan sampah organik tersebut di hadiri Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Abdul Rachman, Camat Tapos Suhendar,Lurah Jatijajar H.Mujahidin disambut Kordinator KSO Biomagg Amin.
Wakil Wali Kota Depok Chandra Rachmansyah, mengatakan ,”bahwa kunjungan saya hari ini bagian dari persoalan sampah di Kota Depok termasuk solusinya.Budidaya maggot yang dilakukan Biomagg disini salah satu solusi terkait pengolahan sampah ,dimana dibudidaya maggot yang saya lihat ini, berkolaborasi dengan masyarakat sekitar sampai punya 200 plasma ,”ungkapnya.
Terima kasih kepada Kadis DLHK, Camat , Lurah dan Kordinator KSO Biomagg Amin atas kolaborasinya.Praktek Budidaya maggot seperti ini, tinggal kita duplikasi saja pada tiap-tiap kecamatan atau kelurahan, sehingga dipastikan pengurangan sampah jenis organik yang mendominasi di kota Depok dapat teratasi,”harapnya.
Untuk pengembangan budidaya maggot sudah banyak di berbagai tempat di kota Depok dan diberbagai UPS- Dinas LHK.
Kepala DLHK Depok, Abdul Rachman, mengungkapkan ,” budidaya maggot sudah berkembang di beberapa wilayah di Depok, termasuk di beberapa Unit Pengolahan Sampah (UPS). Kami juga sudah mengalokasikan dana kelurahan untuk mendukung program ini,”ujarnya.
“Nantinya, kelurahan-kelurahan akan berkolaborasi dengan komunitas seperti Biomagg untuk mengelola sampah organik dengan lebih baik.Saat ini, di Jatijajar telah terdapat lebih dari 200 titik plasma pengolahan maggot, dengan target pengembangan hingga 63 titik di tahun ini,”ujarnya.
Diterangkannya,” DLHK sendiri memiliki satu UPS Merdeka yang menjadi pusat budidaya maggot, yang juga akan mendukung penyediaan bibit bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi.
“Harapan kami, program ini semakin peduli terhadap pengelolaan sampah organik.Dengan kolaborasi yang erat antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat, diharapkan permasalahan sampah di Kota Depok dapat teratasi secara berkelanjutan,”harap Abra.
Ketua KSM Biomagg, Amiin mengatakan,” Pengolahan sampah organik Biomaggot ini sudah beroperasi empat tahun dan kami di Support oleh Garudafood. Alhamdulillah, kami apresiasi kepada Wakil Wali Kota Depok Chandra, berkunjung melihat kesini untuk keberadaan industri pengolahan sampah organik berbasis Biomaggot,”ungkapnya.
Pada prinsipnya manfaat maggot untuk pakan ikan,unggas karena maggot ini punya 40% protein,bagus untuk peningkatan peternakan.Maggot-maggot ini bermula dari telur menetas menjadi mini larva maggot, kemudian mini larva inilah memakan sampah makanan tersebut.Selama dua minggu di panen, maggot nya akan menjadi lebih besar -besar.Dengan metode ini , per- meter persegi maggot ini bisa mengolah sampah 150 kg.
“Maggot-maggot ini setelah kita panen, diambil dan dikeringkan jadi maggot kering.Magot kering ini digunakan pakan ikan hias,koi,arwana,lohan dan unggas. Untuk market place, boleh langsung datang ke sini, Kami juga sudah ada di toko pedia dan shopee , tokonya BIOmagg dan kami juga sudah punya Reseller di seluruh Indonesia,”jelas Amin.(ish).