Depok, kejarnew.com |. Dinas Pendidikan Kota Depok melaksanakan acara Forum Rencana Kerja untuk Tahun 2025 di Pesona square Ballroom Jl. Juanda Kota Depok, Jumat (23/2/24).
Hadir sebagai narasumber, Babai Suhaemi dari Wakil ketua Komisi D DPRD Kota Depok, Yulia Oktavia dari Bappeda, Suharyanto dari kemendagri, Zulkifri Anas dari Kemendikbud.
Plt.Kepala Pusat Kurikulum dan pembelajaran Kemendikbud Ristek Drs. Zulkifri Anas.M.Pd dalam pemaparannya menyampaikan,”Kota yang tangguh tidak pernah lahir dari laut yang tenang, maksudnya bahwa guru yang tangguh tidak pernah lahir dari murid yang bikin persoalan,”ungkapnya.
Saya mengawali pembicaraan ini, karena pendidikan itu pada hakekatnya proses sebuah inklusif yang terbuka bagi semua orang.Kenapa dunia pendidikan ada?Karena ada orang yang di didik Kenapa di didik? Karena pengetahuannya , sikapnya dan ketrampilannya belum cukup.Semakin anak itu bermasalah, dunia pendidikan harus serius menghentikannya.Kalau mau membanding-bandingkan, mana yang lebih banyak menguras energi kita, mengajar anak yang pintar -pintar dari pada anak yang bermasalah?
“Artinya,mana yang lebih banyak menerima imbalan amal ibadah yang sebetulnya dari sang Ilahi.Hal-hal seperti ini kita sampaikan kepada pendidik kita, bagaimana memandang anak yang perlu dilayani,di didik, tidak ada lagi yang mendua hati,”, paparnya.
“Guru itu adalah cahaya yang menerangi kegelapan, artinya sebuah cahaya sekecil apapun, ia tidak pernah takut akan kegelapan.Ketika ia berhasil menerangi suasana yang gelap itu, lama-lama ia tidak bermakna, maksudnya jika pendidik telah berhasil menerangi tempat gelap itu, cari lagi ketempat gelap lagi, karena kehadiran kita sudah ditunggu disana.
“Banyak hal terjadi disekolah, bukan karena kurikulumnya yang berganti-ganti,tapi karena ketulusan hati menghadapi anak kita.Kurikulum alat.Alat itu untuk memudahkan kita untuk bekerja.Oleh sebab itu, prinsip dari pada kurikulum merdeka ialah memerdekakan manusia lahir batin, merdeka karena kebodohan, karena kemiskinan , kemunafikan,”jelasnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Depok H. Sutarno SE,MM dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menjaring masukan, gagasan dan usulan daripada stakeholder lembaga dan dinas instansi.
Sementara itu Kepala Disdik Kota Depok Siti Chaerijah secara virtual dikarenakan sedang melaksanakan ibadah Umroh di Mekkah, menyampaikan agar diketahui bersama bahwa Peraturan Menteri Dalam Negeri No.86 tahun 2017 mengamanatkan pelaksanaan forum perangkat daerah sebagai forum antar pemangku kepentingan guna harmonisasi dan penyelarasan program kegiatan perangkat daerah, sesuai dengan tugas dan fungsi.
” Forum ini menyelaraskan program dan kegiatan tahun 2025 yang mengarah pada peningkatan capaian dari target RPJMD Kota Depok tahun 2021- 2026 di bidang pendidikan yang akan diselaraskan dengan Visi Kota Depok yakni mewujudkan Kota Depok yang maju berbudaya dan sejahtera,” ucapnya.
“Mewujudkan Visi yang diemban oleh Dinas Pendidikan Kota Depok yakni pada Misi ke-2 dan misi ke-3 yaitu 1. Meningkatkan tentang kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang modern dan fasilitas, 2. Mewujudkan masyarakat yang religius dan berbudaya berbasis kebhinekaan dan ketahanan keluarga sehingga Forum Renja ini diharapkan akan menghasilkan program dan kegiatan tahun 2025 yang mengarah pada tema meningkatkan mutu pendidikan melalui pemerataan layanan pendidikan untuk mewujudkan Kota Depok yang maju berbudaya dan sejahtera,”ungkapnya.
Salah satu Prioritas pembangunan di bidang pendidikan sebagaimana tertuang dalam peraturan daerah Kota Depok nomor 9 tahun 2021 tentang RPJMD 2021-2026 yang sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 18 tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024 yaitu peningkatan pemerataan layanan pendidikan pada semua jenjang.
“Satu hal yang harus kita perhatikan bersama bahwa untuk mensukseskan pendidikan, demi meningkatkan mutu pendidikan di era Merdeka belajar maka diperlukan keikhlasan kerjasama dan kerja keras, serta tak lupa terus membangun semangat berkolaborasi untuk mewujudkan masyarakat Depok yang cerdas dan berkarakter,” jelasnya.
(ish)